Umroh kerap disebut wisata atau perjalanan spiritual ke Tanah Suci yang ditandai dengan melakukan beberapa kegiatan atau ibadah seperti haji. Oleh karena itu, tak jarang umroh dikatakan sebagai haji kecil.
Namun, ada beberapa hal yang membedakan ibadah umroh dengan ibadah haji. Sudah seharusnya pula sebagai jamaah ibadah umroh untuk mengetahui perbedaan tersebut. Mulai dari tata cara dan urutan saat umroh sesuai sunnah.
Umrah atau umroh merupakan salah satu ibadah sunnah muakkad bagi umat Islam. Umroh bisa dikatakan sebagai wisata spiritual ke Tanah Suci Makkah dengan melakukan beberpa kegiatan atau disebut juga dengan haji kecil. Secara bahasa, umroh dalam bahasa arab maknanya adalah berkunjung. Ada juga yang mengatakan maknanya adalah menyengaja.
Sementara itu, umrah secara istilah syar’i menurut Imam Ibnu Hajar Al-Haitami (w. 974 H) dalam kitab Tuhfatul Muhtaj Fii Syarhi Al-Minhaj adalah menyengaja mendatangi ka’bah untuk melaksanakan ritual ibadah yakni thawaf dan sa’i. Pelaksanaan umroh hampir mirip dengan ibadah haji. Namun keduanya dibedakan pada waktu dan tempat pelaksanaannya.
Ibadah haji hanya dapat dilakukan antara 1 syawal hingga 13 Dzulhijah. Sedangkan umroh dapat dilaksanakan sewaktu-waktu pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Dzulhijah dan hari-hari Tasyrik 11, 12, 13, Dzulhijah. Bagi umat Muslim yang berniat untuk pergi umroh, sudah seharusnya mengetahui lebih dahulu urutan dan tata caranya sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.
Urutan dan Tata Cara Umroh
Berikut 10 tata Rangkaian Ibadah umroh menurut H. Halik Lubis dalam buku Tuntunan Lengkap Wajib & Sunnah Haji dan Umrah yang wajib dipahami umat Islam.
1. Jemaah berangkat menuju Miqat, yakni titik dimulainya ihram atau berniat umroh. Jemaah mandi sebagaimana orang dewasa mandi junub, bila mampu dikerjakan. Tidak lupa memakai wewangian terbaik pada badan hingga pakaian.
2. Memakai pakaian ihram. Untuk pria, pakaian ini berupa dua helai kain putih, sedangkan satu lainnya dijadikan sarung. Untuk jemaah perempuan tetap menggunakan kerudung ataupun jilbab panjang. Para perempuan boleh menggunakan pakaian apapun, asal tidak mempertontonkan perhiasan sekaligus tidak menyerupa kain pakaian lelaki.
3. Jemaah melakukan ihram dengan menghadap kiblat, serta mengucapkan :
“Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu melaksanakan umrah.” Dan jika memungkinkan salah sunnah ihram sebanyak dua rakaat.
4. Membaca talbiah hingga tiba di Makkah berulang kali.
5. Setelah ihram dilakukan, jemaah wajib menghindari segala larangan. Di antaranya yakni jimak atau berhubungan suami istri, memakai pakaian berjahit, memakai pakaian yang telah dicelup za’faran dan wars (jenis tumbuhan berbau haram).
6. Teruskan perjalanan menuju Makkah dengan membaca talbiah sebanyak-banyaknya. Lalu, jemaah yang hendak masuk Masjidil Haram wajib membaca doa masuk masjid.
7. Melakukan tawaf sebanyak tujuh putaran di Ka’bah. Tawaf dimulai dan berakhir di Hajar Aswad. Setiap melewati Hajar Aswad sangat dianjurkan untuk menciumnya. Bila tidak bisa, cukup dengan mengusapnya.
8. Melakukan sa’i atau berjalan menuju Bukit Shafa.
9. Tahallul. Untuk menyempurnakan ibadah Sa’i, jemaah lelaki boleh mencukur rata semua rambut di kepala. Untuk wanita, cukup dengan memotong beberapa helai saja.
10. Ibadah umroh selesai.
Demikian ulasan mengenai 10 tata cara umroh, semoga bermanfaat bagi para calon jemaah. Aamiin ya rabbal alamin.